MENGANALISIS
SKRIPSI
Oleh
A B I D I N
A2D1 09 123
Judul Skripsi : MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENYUNTING PARAGRAF MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE JIKSAW SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LAKUDO
Penulis : ALI TIDAR
Stambuk : A1
D1 07 148
Permasalahan :
Berdasarkan
observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 2 Lakudo Kabupaten Buton,
ditemukan masih banyak kendala yang dialami baik oleh guru maupun siswa dalam
hal menyunting paragraf.
Pelaksanaan tes yang diikuti oleh 24 orang
siswa belum sepenuhnya mencapai ketuntasan klasikal yakni 85%, dan ketuntasan
individu yakni 65%. Adapun distribusi nilainya yaitu nilai 8 diperoleh
sebanyak 1 orang siswa (4%), nilai 7 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 6,5 diperoleh
sebanyak 4 orang siswa (16%), nilai 5,5 diperoleh sebanyak 1 orang
siswa (4%), nilai 5 diperoleh sebanyak 5 orang
siswa (20%), nilai 4 diperoleh sebanyak 3 orang siswa (12%), nilai 3,5 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 3 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 2,5 diperoleh sebanyak 1 orang siswa (4%), dan
yang mendapat nilai 2 diperoleh
sebanyak 3 orang siswa (12%).
Berdasarkan
data tersebut, penulis berkesimpulan bahwa masih banyak siswa
yang belum bisa menyunting karangan khususnya paragraf. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor, antara lain siswa tidak senang dengan materi menyunting
karangan yang monoton, siswa merasa kaku dan tegang dalam mengikuti pembelajaran
menyunting paragraf,
siswa tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, siswa merasa jenuh dan
bosan belajar di dalam kelas, kurangnya pengetahuan dan kecakapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran menyunting
paragraf,
terbatasnya kemampuan siswa dalam hal penggunaan ejaan dan tanda baca, dan
penggunaan kosa kata yang belum maksimal. Kondisi ini yang menyebabkan
kemampuan siswa untuk menyunting
paragraf
di sekolah tidak berkembang karena kurangnya buku mengenai ejaan. Dalam hal
ini, tugas seorang guru hanya menyampaikan pokok bahasan, sehingga mutu
pengajaran menjadi tidak jelas karena yang diukur hanya daya serap sesaat yang
diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak
diarahkan ke partisipatori total peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat
sepenuhnya dalam diri peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru hanya menjelaskan materi, kemudian memberi tugas, setelah itu tidak ada
evaluasi di akhir pembelajaran, sehingga siswa tidak mengetahui sampai sejauh
mana keberhasilannya dalam belajar.
Dari uraian tersebut, ditawarkan sebuah model
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif terdiri atas beberapa pendekatan yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw, Investigasi
Kelompok, dan pendekatan structural. Ibrahim (2000: 20) membagi pendekatan struktural
ke dalam dua tipe yaitu tipe Think-Pair-Share
(berpikir-berpasangan-berbagi) dan Nambered
Heads together (penomoran, berpikir bersama). Meskipun memiliki beberapa
kesamaan dengan model pembelajaran lain, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi
siswa.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti dan guru
menganggap bahwa penelitian tentang pembelajaran menyunting paragraf dengan
menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw perlu dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan menyunting paragraf siswa.
Kesimpulan : Berdasrkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada
setiap silus tindakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Dari
hasil tes tindakan siklus I diperoleh penguasaan siswa secara klasikal terhadap
materi pelajaran sebesar 65% atau
meningkat sebesar 40% dari hasil tes awal dan dari segi proses pelaksanaan
tindakan sebesar 80% telah sesuai
dengan skenario pembelajaran kooperatif tipe Jiksaw. Hasil tes tindakan siklus II diperoleh penguasaan siswa
secara klasikal 80% terhadap materi
pelajaran atau meningkat sebesar 72% dari hasil tes tindakan siklus I, serta dari
segi proses pelaksanaan tindakan sebesar
90% telah sesuai dengan skenario pembelajarn kooperatif tipe Jiksaw.
2. Melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 2 Lakudo pada pokok
bahasan Menyunting Paragraf mengalami peningkatan.
Saran : Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan
kepada guru agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia pada pokok bahasan Menyunting paragraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar