Powered By Blogger

Rabu, 06 Juni 2012


MENGANALISIS SKRIPSI

Oleh
A B I D I N
A2D1 09 123
 

Judul Skripsi :     MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNTING PARAGRAF MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE JIKSAW SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LAKUDO
Penulis                     :       ALI TIDAR
Stambuk                 :       A1 D1 07 148
Permasalahan     :       Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 2 Lakudo Kabupaten Buton, ditemukan masih banyak kendala yang dialami baik oleh guru maupun siswa dalam hal menyunting paragraf. Pelaksanaan tes yang diikuti oleh 24 orang siswa belum sepenuhnya mencapai ketuntasan klasikal yakni 85%, dan ketuntasan individu yakni 65%. Adapun distribusi nilainya yaitu nilai 8 diperoleh sebanyak 1 orang siswa (4%), nilai 7 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 6,5 diperoleh sebanyak 4 orang siswa (16%), nilai 5,5 diperoleh sebanyak 1 orang siswa (4%), nilai 5 diperoleh sebanyak 5 orang siswa (20%), nilai 4 diperoleh sebanyak 3 orang siswa (12%), nilai 3,5 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 3 diperoleh sebanyak 2 orang siswa (8%), nilai 2,5 diperoleh sebanyak 1 orang siswa (4%),  dan yang mendapat nilai 2 diperoleh sebanyak 3 orang siswa (12%).
                                              Berdasarkan data tersebut, penulis berkesimpulan bahwa masih banyak siswa yang belum bisa menyunting karangan khususnya paragraf. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain siswa tidak senang dengan materi menyunting karangan yang monoton, siswa merasa kaku dan tegang dalam mengikuti pembelajaran menyunting paragraf, siswa tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, siswa merasa jenuh dan bosan belajar di dalam kelas, kurangnya pengetahuan dan kecakapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyunting paragraf, terbatasnya kemampuan siswa dalam hal penggunaan ejaan dan tanda baca, dan penggunaan kosa kata yang belum maksimal. Kondisi ini yang menyebabkan kemampuan siswa untuk menyunting paragraf di sekolah tidak berkembang karena kurangnya buku mengenai ejaan. Dalam hal ini, tugas seorang guru hanya menyampaikan pokok bahasan, sehingga mutu pengajaran menjadi tidak jelas karena yang diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak diarahkan ke partisipatori total peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat sepenuhnya dalam diri peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menjelaskan materi, kemudian memberi tugas, setelah itu tidak ada evaluasi di akhir pembelajaran, sehingga siswa tidak mengetahui sampai sejauh mana keberhasilannya dalam belajar.
                                   Dari uraian tersebut, ditawarkan sebuah model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif terdiri atas beberapa pendekatan yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw, Investigasi Kelompok, dan pendekatan structural. Ibrahim (2000: 20) membagi pendekatan struktural ke dalam dua tipe yaitu tipe Think-Pair-Share (berpikir-berpasangan-berbagi) dan Nambered Heads together (penomoran, berpikir bersama). Meskipun memiliki beberapa kesamaan dengan model pembelajaran lain, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa.
                                   Berdasarkan uraian tersebut peneliti dan guru menganggap bahwa penelitian tentang pembelajaran menyunting paragraf dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menyunting paragraf siswa.
Kesimpulan          :  Berdasrkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada setiap silus tindakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Dari hasil tes tindakan siklus I diperoleh penguasaan siswa secara klasikal terhadap materi pelajaran sebesar 65% atau meningkat sebesar 40% dari hasil tes awal dan dari segi proses pelaksanaan tindakan sebesar 80% telah sesuai dengan skenario pembelajaran kooperatif tipe Jiksaw. Hasil tes tindakan siklus II diperoleh penguasaan siswa secara klasikal 80% terhadap materi pelajaran atau meningkat sebesar 72%  dari hasil tes tindakan siklus I, serta dari segi proses pelaksanaan tindakan sebesar 90% telah sesuai dengan skenario pembelajarn kooperatif tipe Jiksaw.
2.   Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 2 Lakudo pada pokok bahasan Menyunting Paragraf mengalami peningkatan.
Saran           :    Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan kepada guru agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan Menyunting paragraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar